Minggu, 02 November 2014

PT.Kalbe Farma



Sejarah PT.Kalbe Farma


PT. Kalbe Farma merupakan salah satu industri farmasi di Indonesia didirikan pada tanggal 10 September 1966 oleh Dr. B. Setiawan yang kemudian mengambil gelar Ph.D. di bidang farmakologi. Keinginannya untuk mendirikan perusahaan ini didorong oleh rasa ingin ikut mengambil bagian dalam pembangunan nasional, terutama dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan pelayanan pengobatan yang baik.

Perusahaan yang didirikannya, pertama kali berdiri di Jl. Simpang 1/1 Tanjung Priok, Jakarta Utara. Aktivitas produksinya baru dimulai pada tahun 1967 dengan produksi yang terbatas hanya pada jenis obat sirup. Seiring dengan perkembangan tersebut, ternyata lokasi yang terletak di Tanjung Priok tidak mungkin lagi untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut. Maka pada tahun 1970 pusat kegiatan dipindahkan ke lokasi yang baru di Jl. Ahmad Yani, yaitu di kawasan Pulo Mas, Jakarta Timur. Pada tahun 1974 jaringan PT. Kalbe Farma telah menguasai pasar di seluruh wilayah Indonesia dengan kekuatan penjualan produk PT. Kalbe Farma.

Pada pertengahan tahun 1997, PT. Kalbe Farma berpindah lokasi di kawasan Industri Delta Silikon, Jl. M.H Thamrin Blok A3-1 Lippo Cikarang, Bekasi 17550 dengan PO BOX 371 Bekasi 17073, Indonesia No. Telepon (021) 89907333-37 dan Faks (021) 8972874. PT. Kalbe Farma juga mempunyai website dengan alamat http : //www.kalbe.co.id atau www.kalbefarma.com

Pabrik baru PT. Kalbe Farma Tbk. Memiliki luas area 105.130 m2 dengan luas bangunan sekitar 41.027 m2 dibagi menjadi sarana produksi yang terdiri dari gedung kantor, gedung produksi dan teknik, gudang dan sarana pendukung lain seperti tempat pengolahan limbah, lapangan parkir, koperasi, kantin dan city water.


Profil PT.Kalbe Farma

PT. Kalbe Farma Tbk. adalah salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 1966. Visi Kalbe adalah menjadi dominan dalam bisnis kesehatan di Indonesia dan menjadi pemain dalam pasar global dengan brand yang kuat, peningkatan melalui manajemen yang bagus dan teknologi canggih. Misi Kalbe adalah meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik. Nilai utama dari Kalbe adalah integritas, kerjasama yang kuat, inovasi, agility dan memberikan yang terbaik untuk konsumen.

Visi dan Misi

Visi:

Menjadi Perusahaan yang dominan dalam bidang kesehatan di Indonesia dan memiliki eksistensi di pasar global dengan merek dagang yang kuat, didasarkan oleh manajemen, ilmu dan teknologi yang unggul.


Misi:

Meningkatkan Kesehatan untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Sebagai perusahaan farmasi terbesar ketiga di Asia Tenggara, Kalbe Farma memiliki nilai-nilai perusahaan yang diterapkan yaitu:
1. Memberikan Pelayanan Terbaik kepada Pelanggan
2. Gigih untuk Mencapai yang Terbaik
3. Kerjasama yang Kokoh
4. Inovasi
5. Lincah
6. Integritas


Kalbe juga terus mengandalkan tenaga pemasaran dan penjualan yang merupakan tim pemasaran terbesar dalam industri obat resep dan produk kesehatan di seluruh Indonesia, yang mampu menopang keunggulan pangsa pasar Perseroan di berbagai segmen pasar. Divisi Obat Resep didukung oleh tim penjualan dan pemasaran yang terbesar di sektor farmasi dengan kekuatan lebih dari 2.000 medical representatives yang mencakup 70% dokter umum, 90% dokter spesialis serta 100% rumah sakit dan apotek di Indonesia. Dengan dukungan tim pemasaran yang kuat untuk mendorong portofolio yang terdiri dari 372 produk obat di 16 kelas terapi, Kalbe mampu mempertahankan keunggulan dengan 13% pangsa pasar obat resep nasional yang terfragmentasi dengan sekitar 200 perusahaan farmasi.

Kalbe juga telah membentuk Kalbe Ethical Customer Care (KECC) untuk melaksanakan strategi pemasaran yang menjangkau pelanggan secara langsung khususnya bagi penderita penyakit kanker, ginjal, diabetes dan osteoporosis melalui pelaksanaan berbagai aktivitas yang melibatkan konsumen. Divisi Produk Kesehatan memiliki lebih dari 1.000 tenaga pemasaran yang menangani lebih dari 150.000 outlet secara langsung serta 1 juta outlet secara tidak langsung.

Dengan kekuatan tim pemasarannya, Kalbe mengendalikan pangsa pasar yang dominan pada segmen obat bebas dan minuman energi pada tahun 2010, dengan tetap mempertahankan merek-merek terkenal Kalbe di posisi atas pada lebih dari 6 kelas terapi obat bebas, suplemen kesehatan dan minuman energi. Divisi Nutrisi dilengkapi dengan lebih dari 1.000 tenaga pemasaran, termasuk tim telemarketing yang terus berkembang untuk menangani pasar nutrisi di Indonesia.

Secara keseluruhan, Divisi Nutrisi merupakan salah satu pemain utama di pasar nutrisi Indonesia pada tahun 2010 dengan portofolio 11 merek yang mencakup rangkaian produk-produk nutrisi lengkap untuk seluruh lapisan usia serta produk-produk konsumen dengan kebutuhan khusus yang memegang kendali yang signifikan pada masing-masing sub-segmen tersebut. Divisi Distribusi & Kemasan diperkuat dengan lebih dari 2.000 tenaga pemasaran dan penjualan serta jaringan distribusi yang terdiri dari 4.000 karyawan, 65 cabang distribusi serta dilengkapi dengan armada truk angkutandan sepeda motor, yang menjangkau 80% pasar produk kesehatan serta 100% pasar obat resep di Indonesia. Jaringan distribusi Kalbe mampu menjangkau 100% rumah sakit dan apotik di seluruh Indonesia. Untuk produk alat kesehatan, Divisi Distribusi & Kemasan tidak sekedar bertindak sebagai agen penjual namun juga secara aktif melakukan kegiatan pemasaran


Struktur Organisasi PT.Kalbe Farma

Johannes Setijono ( Presiden Komisaris )





Presiden Komisaris Perseroan sejak Mei 2008.

Sejak tahun 1972, Beliau telah bergabung dengan Perseroan sebagai Research & Development Manager dan diangkat menjadi Direktur Pemasaran pada tahun 1976. Sejak tahun 1992 hingga tahun 1998, beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan dan beberapa anak perusahaan Perseroan, antara lain sebagai Komisaris PT Kageo Igar Jaya Tbk, Presiden Komisaris PT Hexpharm Jaya Laboratories dan juga sebagai Komisaris PT Sanghiang Perkasa sejak tahun 1993. Dari tahun 1996 sampai dengan tahun 1998 beliau menduduki jabatan Presiden Direktur PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Sampai tahun 2008, beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Bintang Toedjoe sejak tahun 1998, dan sebagai Presiden Komisaris PT Finusolprima Farma sejak tahun 1999. Beliau juga menjabat beberapa posisi sebagai pemimpin di PT Dankos Laboratories Tbk , yaitu sebagai Direktur pada tahun 1985, sebagai Komisaris pada tahun 1989 hingga 1994, dan sebagai Presiden Komisaris sejak April 1994 sampai dengan penggabungan usaha. Beliau juga menjabat Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 1998 hingga Mei 2008.



Santoso Oen ( Komisaris )






Komisaris Perseroan sejak Mei 2008.

Pada tahun 1987, beliau memulai karirnya sebagai Production Supervisor dan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur di KC Pharmaceuticals Inc., Amerika Serikat sampai dengan tahun 1997. Sejak tahun 1997 itu juga, beliau mulai bergabung dengan Grup Kalbe sebagai Wakil Direktur PT Bintang Toedjoe sampai dengan tahun 1999 dan kemudian diangkat sebagai Direktur hingga bulan Januari 2001. Sejak bulan Juni 2002, beliau menjabat sebagai Komisaris PT Dankos Laboratories Tbk sampai dengan saat penggabungan usaha pada tahun 2005. Sejak tahun 2000, Beliau menjadi Direktur Perseroan hingga Mei 2008.





Jozef Darmawan Angkasa ( Komisaris )






Komisaris Perseroan sejak Mei 2008.

Beliau memulai karir di bidang farmasi sejak tahun 1992 di KC Pharmaceuticals Inc, California, Amerika Serikat sampai dengan tahun 1995. Beliau mulai bergabung dengan Grup Kalbe pada tahun 1995 dengan jabatan sebagai Plant Manager di PT Bintang Toedjoe. Selain itu, selama tahun 1995 hingga 1999 Beliau menjabat sebagai Marketing Manager Perseroan dan Presiden Direktur PT Hexpharm Jaya Laboratories. Pada tahun 2002 hingga tahun 2005, beliau menduduki jabatan sebagai Direktur PT Dankos Laboratories Tbk. Beliau diangkat sebagai Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe pada tahun 2002 hingga bulan Maret 2007. Sejak penggabungan usaha, beliau menduduki jabatan sebagai Direktur Perseroan sampai dengan tahun 2006.






Ferdinand Ariyanto ( Komisaris )










Komisaris Perseroan sejak tahun 2007.

Beliau bergabung dengan Kalbe sebagai Product Executive di PT Dankos Laboratories Tbk. pada tahun 1996, sebelum menjabat sebagai Product Manager di PT Bintang Toedjoe pada tahun 1997 dan kemudian terus memegang berbagai posisi penting di perusahaan yaitu Senior Product Manager, Marketing Manager, General Marketing Manager dan Assistant Marketing Director. Sejak tahun 2001 hingga tahun 2008, beliau menjabat sebagai Komisaris di PT Enseval Putera Megatrading Tbk. dan beberapa perusahaan lainnya.






Bernadette Ruth Irawati Setiady ( Presiden Direktur )










Presiden Direktur Perseroan sejak Mei 2008.

Sejak tahun 1987, beliau memulai karirnya sebagai Product Manager di PT Bukit Manikam Sakti, Divisi Infant Food dari Perseroan, kemudian tahun 1989, pindah ke PT Sanghiang Perkasa, anak perusahaan Perseroan yang bergerak di bidang makanan kesehatan. Pada bulan Febuari 1992, beliau ditarik kembali oleh PT Bukit Manikam Sakti untuk membangun dan mengembangkan divisi tersebut sebagai Presiden Direktur. Selanjutnya beliau menjabat sebagai Wakil Presiden untuk Manufacturing dan Sumber Daya Manusia di Helios Foods pada bulan November 1992 hingga 1994. Sejak tahun 1994 sampai saat ini beliau menjabat sebagai Presiden Direktur dari PT Sanghiang Perkasa, yang menjadi Divisi Nutrisi PT Kalbe Farma.

Di Perseroan sendiri, beliau memulai karirnya pada tahun 1997 hingga 2005 sebagai Marketing Director of Ethical and OTC Businesses, dan pada tahun 2006 setelah merger internal menjabat sebagai Direktur untuk bagian Corporate Strategy and Business Development. Pada tahun 2008, beliau diangkat sebagai Presiden Direktur dari Perseroan.

Pada saat ini, beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris dari PT Kalbe Morinaga Indonesia dan Komisaris dari PT Enseval Putera Megatrading Tbk.






Johanes Berchman Apik Ibrahim ( Wakil Presiden Direktur )










Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak konsolidasi usaha pada bulan Desember 2005.

Beliau telah memiliki banyak pengalaman di bidang industri farmasi. Kariernya dimulai di PT Bintang Toedjoe sejak tahun 1985, dan telah menjabat berbagai posisi hingga penunjukan beliau sebagai Direktur pada tahun 1995. Kemudian dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2002 beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Dankos Laboratories Tbk. Sejak tahun 1996 sampai 2008 beliau menjabat sebagai Komisaris PT Hexpharm Jaya Laboratories. Sejak tahun 1998 sampai sekarang menjabat sebagai Komisaris Utama PT Saka Farma Laboratories.

Pada saat ini, Beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe dan Komisaris PT Sanghiang Perkasa.





Budi Dharma Wreksoatmodjo ( Direktur )






Direktur Perseroan sejak konsolidasi usaha pada bulan Desember 2005.

Beliau memulai karirnya pada tahun 1982 sebagai General Manager di PT Tatas Mulia. Pada tahun 1984 beliau bergabung dengan PT Sanghiang Perkasa sebagai General Manager, tahun 1986 di PT Bukit Manikam Sakti dan tahun 1989 di PT Enseval. Sejak tahun 1992 sampai dengan tahun 1998, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur di Perseroan dan kemudian menjabat sebagai Presiden Direktur PT Enseval Putera Megatrading Tbk hingga bulan Januari 2006. Sejak konsolidasi usaha antara PT Kalbe Farma Tbk. dan PT Dankos Laboratories Tbk, beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan.

Pada saat ini, beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Kageo Igar Jaya, Direktur Utama Avesta Continental Pack, Presiden Komisaris PT Sanghiang Perkasa, dan Presiden Komisaris PT Dankos Farma.






Herman Widjaja ( Direktur )






Direktur Perseroan sejak konsolidasi usaha pada bulan Desember 2005.

Beliau bergabung dengan Grup Kalbe pada tahun 1985 sebagai Sales Manager Ethical PT Dankos Laboratories Tbk. Pada tahun 1988 beliau diangkat sebagai Marketing Manager Ethical, lalu menjabat sebagai Direktur PT Bintang Toedjoe pada tahun 1991 sampai dengan tahun 1992. Sejak tahun 1996 sampai dengan tahun 2002 beliau menjabat sebagai Presiden Direktur dan setelah itu sebagai Komisaris PT Bintang Toedjoe. Sejak tahun 1992 sampai dengan tahun 1996 beliau menduduki jabatan sebagai Direktur dan kemudian dipromosikan untuk menduduki jabatan sebagai Presiden Direktur PT Dankos Laboratories Tbk sejak tahun 2002 sampai dengan saat konsolidasi usaha pada tahun 2005.

Pada saat ini, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur Dankos Farma, Presiden Komisaris PT Enseval Putera Megatrading, dan Presiden Komisaris PT Hexpharm Jaya Laboratories.





Vidjongtius ( Direktur )






Direktur Perseroan sejak tahun 1997.

Pada tahun 1985, beliau memulai kariernya di Kantor Akuntan Publik Drs. Joseph Susilo & Rekan pada tahun 1985 dan sebagai Dosen di STIE Trisakti. Beliau mulai bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1990 pada Bagian Keuangan dan Akuntansi. Pada tahun 1992, Beliau diangkat menjadi Direktur Keuangan PT Dankos Laboratories Tbk sampai dengan tahun 1997 dan menjadi Direktur Perseroan setelah penggabungan usaha. Sejak bulan Januari 2006 dan hingga saat ini beliau diangkat menjadi Presiden Direktur PT Enseval Putera Megatrading Tbk, anak perusahaan Perseroan di bidang distribusi.







Produk-produk PT.Kalbe Farma






CEREBROVIT X-CEL













Multivitamin untuk meningkatkan konsentrasi dan daya ingat untuk remaja usia 12 – 22 tahun, yang mengandung nutrisi otak dan berbagai vitamin dan mineral untuk menunjang aktivitas pelajar sehari-hari. Asam L-Glutamat berkhasiat meningkatkan konsentrasi karena berfungsi menghantarkan signal dari satu sel saraf ke sel lainnhya. Vitamin B1, B6, B12 berfungsi meningkatkan kinerja sel saraf serta meningkatkan metabolisme tubuh sehingga tubuh tetap fit. Vitamin C dan Zinc bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, vitamin dan mineral yang terkandung dalam Cerebrovit X-CEL juga berfungsi sebagai antioksidan untuk melindungi sel otak dan sel lainnya dari serangan radikal bebas.






CEREBROFORT GOLD









Cerebrofort Gold adalah multivitamin lengkap untuk kecerdasan,nafsu makan dan pertumbuhan anak. Complete Formula sesuai dengan kebutuhan anak – anak. Dengan extract AA dan DHA yang murni dan komposisi rasio AA dan DHA yang tepat disesuaikan dengan ASI.






CEREBROVIT GINKO









Pencegahan kekurangan vitamin dan mineral dan untuk melancarkan aliran darah dalam otak untuk meningkatkan fungsi kognitif daya ingat.






CEREBROFORT MARINE GUMMY









Cerebrofort Marine Gummy adalah gummy yang enak dan sehat karena mengandung khasiat alami dari marine/laut, yaitu minyak ikan. Minyak ikan, baik untuk kecerdasan dan perkembangan otak anak.


Minyak ikan cerebrofort marine gummy berasal dari ikan tuna. Ikan tuna kaya akan asam lemak omega-3. Kandungan omega-3 pada ikan air laut, seperti ikan tuna, adalah 28 kali lebih banyak daripada ikan air tawar.Omega -3 pada Cerebrofort marine Gummy terdiri dari DHA dan EPA dengan kombinasi yang sesuai yaitu 4 : 1.


Asam lemak omega-3 mempunyai peran penting untuk proses tumbuh kembang sel-sel saraf, termasuk sel otak, sehingga dapat meningkatkan kecerdasan, terutama pada anak-anak yang sedang mengalami proses tumbuh kembang.


ENTROSTOP ANAK










Mengatasi diare dan gejala yang sering menyertai diare seperti perut melilit, mual, dan kembung, dengan kandungan bahan-bahan alami.


ENTROSTOP









Tablet Entrostop® mengandung attapulgite koloid aktif 650 mg dan pectin 50 mg yang efektif mengatasi diare nonspesifik.





FATIGON





Apapun pekerjaan Anda pasti merasakan capek – pegal ataupun kram-kesemutan. Fatigon Putih dengan Formula aksi ganda, Vitamin Neurotropik (B1,B6, B12) dan Kalium-Magnesium Asparthat tidak hanya mengatasi capek-pegal tetapi juga meredakan kram-kesemutan. Fatigon Putih aman dikonsumsi rutin setiap hari oleh pria dan wanita setelah beraktivitas atau sebelum tidur, tubuh kembali fit!


FATIGON C-PLUS









Fatigon C-Plus dengan kombinasi unik antara vitamin C dengan asam lemak mempunyai kelarutan dalam lemak, sehingga dapat bertahan lebih lama dalam tubuh (perlindungan vitamin C lebih lama, tubuh tetap fit dan terjaga daya tahannya) lebih baik dibanding vitamin C lainnya (perlindungan lebih dari 24 jam).


Jika dalam keadaan sakit, Fatigon C-Plus membantu tubuh kita dengan cepat menurunkan radang (anti inflamasi/anti radang) sehingga proses penyembuhan menjadi lebih cepat ketimbang produk lainnya (lebih cepat 60% dari Vitamin C biasa)

FATIGON SPIRIT





Aktifitas sehari-hari seperti bekerja, berolahraga dan lain sebagainya, membutuhkan kondisi tubuh yang fit juga stamina yang lebih, terutama kita yang menjalani aktivitas yang tinggi sehingga terkadang stamina kita cepat menurun, apalagi tidak memungkinkan untuk berolahraga secara rutin karena padatnya aktivitas pekerjaan. Butuh stamina yang lebih agar bisa beraktifitas sepanjang hari untuk itu tidak hanya dibutuhkan makan-makanan yang sehat tetapi juga multivitamin untuk menaklukan segala tantangan sehingga stamina dan tenaga tetap terja setiap hari.


HYDRO COCO





Hydro Coco minuman sehat alami. Dengan bahan pembuat air kelapa alami maka kandungan ion alami Hydro Coco dapat terserap dengan sempurna untuk menggantikan ion tubuh yang hilang.


HANDY CLEAN JELLY





Dengan Handy Clean Anda bisa membunuh kuman yang tidak mempan oleh air sabun.
Cara menggunakannya sangat mudah. Cukup tuang sedikit Handy Clean ke telapak tangan, lalu usapkan kedua telapak tangan sampai kering.

KALPANAX





Kalpanax cair adalah obat pemakaian luar yang mengandung kombinasi anti jamur yang bekerja sinergis. Asam Salisilat berfungsi sebagai keratolitik yang dapat meningkatkan absorbsi obat atau zat aktif di kulit. Kalpanax cair efektif untuk mengobati panu, kadas, kurap, dan gatal jamur lainnya


MIKOREX





Cara Jitu Basmi Kutu Air & Panu dengan cepat dan tuntas kini kembali dengan formulasi baru, mengandung zat aktif zulfur praecipitatum yang sangat tinggi sebagai zat anti jamur yang dapat mempercepat proses pengeringan serta mengandung Camphora dan Menthol yang dapat memberikan sensasi dingin (tidak perih), tidak lengket dan harum aromanya.


MINIGRIP





Obat turun panas anak-anak yang membantu menurunkan panas pada keadaan flu, setelah vaksinasi dan meringankan rasa sakit pada anak. Mengandung zat aktif dengan dosis yang sesuai dan bentuk micronized (mikro - kristal yang cepat diserap tubuh). Dengan rasa jeruk yang enak & disukai anak-anak.


MIXAGRIP RHEMA





Dengan formula dosis PAS cocok untuk mengatasi pegal linu, nyeri otot, nyeri sendi dan sakit pinggang karena aktivitas sehari-hari. Aman digunakan untuk jangka panjang dengan kombinasi Paracetamol & Ibuprofen. Mixagrip Rhema atasi pegal linu, gak pake lama. Untuk meringankan rasa nyeri otot, sakit kepala, sakit gigi, dan nyeri haid


MEXTRIL EXPECTORANT




Sebagai mukolitik untuk batuk berdahak.


MEXTRIL BDF







Meredakan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat yang disertai batuk berdahak


MIXAGRIP







MIXAGRIP MIXAGRIP merupakan obat flu yang dapat menghilangkan gejala-gejala pada penyakit flu, influenza, dan rhinitis alergi seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin.
Komposisi


MIXAGRIP FLU & BATUK





Penderita flu yang mengalami gejala-gejala seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin dan jika gejala tersebut disertai dengan adanya batuk, penderita dapat mengkonsumsi MIXAGRIP FLU & BATUK.


PROMAG GAZERO










Campuran bahan bahan alami yang aman dan efektif mengatasi perut kembung & begah.





PROMAG CAIR





Promag Cair Untuk mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung, gastritis, tukak lambung, tukak usus 12 jari dengan gejala seperti mual, nyeri lambung, nyeri ulu hati, kembung dan perasaan penuh pada lambung.






PROMAG FRUITY





Promag Fruity untuk mengatasi semua yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung, sakit maag, luka di lambung, luka di usus 12 jari. Dengan formula Hydrotalcite dan Magnesium Hydroxine yang bekerja cepat menetralkan asam lambung (kurang dari 1 menit) dan juga melapisi dinding lambung lebih lama serta aman dikonsumsi bagi tubuh karena bekerja lokal dilambung tanpa melalui peredaran darah. Kini tersedia Promag Fruity dengan 2 rasa baru Anggur dan Stroberi.






PROMAG DOUBLE ACTION






Bekerja untuk mengatasi sakit maag akut dengan dua cara:

ACTION I: Reaksi cepat antasida untuk netralisasi asam lambung
ACTION II: FAMOTIDINE mengontrol dan menghentikan pengeluaran asam lambung sampai 12 jam


PROCOLD





Gejala sakit influenza/flu:
pilek, demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin.


PROCOLD PROMUNO







Membantu memelihara daya tahan tubuh dan membantu dalam masa penyembuhan setelah sakit. Membantu memenuhi kebutuhan Vitamin C dan Zinc.


PROMAG









Untuk mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung, gastritis, tukak lambung, nyeri lambung, nyeri ulu hati dan tukak usus dua belas.


SAKATONIK ABC EMULSION








- Membantu menjaga kesehatan
- Membantu memenuhi kebutuhan vitamin pada masa pertumbuhan
- Membantu memperbaiki nafsu makan
- Membantu memelihara daya tahan tubuh
- Membantu pertumbuhan tulang dan gigi






SAKATONIK ABC TABLET HISAP




- Membantu menjaga kesehatan anak-anak
- Membantu memenuhi kebutuhan multivitamin untuk anak-anak di usia pertumbuhan dan pada masa penyembuhan setelah sakit


SAKATONIK LIVER SYRUP





Membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral pada masa penyembuhan dan kehamilan


SAKATONIK LIVER KAPLET







- Membantu memenuhi kebutuhan zat besi pada keadaan anemia
- Membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk memelihara kesehatan
- Dapat diminum selama kehamilan


TIPCO









Tipco adalah minuman 100% Juice buah dan sayuran alami yang bernutrisi tinggi. Tipco mengandung antioksidan yang berfungsi sebagai penangkal radikal bebas penyebab kanker.





WOODS' PEPPERMINT LOZENGES




Kandungan L-Menthol Permen Woods mempengaruhi ujung saraf sensorik pasa saluran pernafasan, hingga fungsinya berjalan baik tanpa gangguan.
Permen Woods' melegakan dan menghangatkan tenggorokan lebiiiih lama.


XON-CE








Vitamin C dalam Xon-Ce, mampu memenuhi kebutuhan minimal vitamin C 60 mg/hari untuk dewasa, menurut AKG (Angka Kecukupan Gizi). Selain itu Xon Ce dengan dosis 500 mg memenuhi kebutuhan Vitamin C untuk membantu meningkatkan kondisi tubuh menurun, mengurangi/mencegah sariawan dan juga membantu masa penyembuhan.

Dilema Ketergantungan pada Modal Asing

Dilema Ketergantungan pada Modal Asing

Persoalan ekonomi rakyat tidak dapat dipisahkan dari persoalan ketergantungan antara rakyat di satu pihak dan pihak-pihak lain (pemerintah, pengusaha besar, dan dunia internasinal). Seperti sering dinyatakan, terutama oleh sebagian besar kelompok pemikiran sosialis dan kiri, pola ketergantungan itu telah berakibat terjadinya proses penghisapan yang dilakukan pihak kuat terhadap ekonomi rakyat di berbagai tempat, lapisan, sektor, dan kawasan. Bahkan di negara miskin. Penghisapan itu telah dimungkinkan berkat bantuan aktor-aktor dan kebijakan yang lahir dari proses interaksi dan rekayasa di antara kekuatan politik-ekonomi, lokal, nasional, atau asing yang bekerjasama langsung maupun tidak langsung.

Persoalan ketergantungan dan penghisapan terhadap ekonomi rakyat ini telah dikenal dalam dunia pemikiran politik dan ekonomi di Indonesia sejak sekurang-kurangnya awal 60-an. Pada awal 60-an, maupun sesudahnya, politik luar negeri Indonesia menghadapi dilema antara usaha pencapaian kemerdekaan secara total dalam lapangan ekonomi dan budaya –setelah tercapainya kemerdekaan politik– dan usaha pembangunan yang menyangkut hubungan dan bantuan ekonomi luar negeri. Bantuan itu bukannya tanpa syarat, melainkan banyak syarat yang menjebak negara penerimanya.

Sejak era Soekarno, situasi dilematis ini sudah disadari. Akan tetapi, ia sebenarnya tidak dapat berbuat banyak untuk menghindarinya. Oleh karena itu, di balik semangat antiimperialismenya, Bung Karno bukan tidak mencari bantuan luar negeri dalam masa pemerintahannya, misalnya dalam pembebasan Irian Jaya. Demikian juga di masa pemerintahan orde baru. Bukan pula tidak punya batasan yang berpedoman pada soal bantuan luar negeri. Ketetapan MPR IV/1978, “Arah Pembangunan Jangka Panjang”mpasal 11 secara normatif berbunyi: “Pembangunan Nasional memerluka investasi dalam jumlah yang besar yang pelaksanaannya harus berlandaskan kemampuan sendiri. Adapun bantuan luar negeri merupakan pelengkap”.  Presiden Soeharto dalam Pidato Kenegaraan 16 Agustus 1978 menegaskan pula, “Kita tidak perlu kehilangan harga diri dan kehilangan kepercayaan pada diri sendiri dengan menerima bantuan dari negara lain.”

Pada tahun  196-0 hingga 1965, kebijakan politik bebas aktif telah dengan tegas diartikan tidak semata-mata untuk mengusahakan perimbangan terhadap salah satu blok, tetapi sekaligus diupayakan menuju politik berdikari dalam bidang ekonomi dan menolak setiap ketergantungan kepada imperialisme. Berdikari di bidang ekonomi dianggap sebagai prasyarat untuk kemerdekaan sejati dalam bidang politik maupun kebudayaan. Doktrin berdikari dianggap sebagai puncak dari politik luar negeri yang benar-benar bebas. Aktif dalam politik luar negeri diberi arti bahwa Indonesia harus mengambil peran sebagai pimpinan untuk membawa semua kekuatan progresif ke dalam suatu front internasional untuk kemerdekaan dan perdamaian untuk melawan imperialisme dan kolonialisme.

Sementara itu, Indonesia dalam perencanaan, strategi, dan kebijakan pembangunan ekonomi, seperti yang dilakukan negara-negara berkembang di luar Blok Sosialis sejak tahun 1950-an, ternyata tidak mampu membendung pengaruh teori tentang pertumbuhan ekonomi yang melihat peranan modal sebagai faktor yang paling menentukan dan sebagai parameter yang strategis. Hasilnya, model dari teori ini diterapkan di Indonesia dengan ambisius sesudah masa periode pascatahun 1966. Sudah tentu, terdapat berbagai aspek pemikiran dan variasi teori yang diramu menjadi satu, tetapi semuanya berkisar pada pokok pemikiran, yaitu pertumbuhan ekonomi yang mau tidak mau sangat bergantung dengan bantuan luar negeri.

Singkatnya, strategi pencapaian target pertumbuhan GNP yang tinggi dan cepat telah menyedot sumber energi bangsa guna diarahkan pada kegiatan usaha di sektor modern walaupun sektor tradisional katanya tidak dilupakan. Kenyataannya, memang tidak dipentingkan, bahkan kerap kali harus dikorbankan demi mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi setinggi-tingginya. Biar bagaimanapun, tingkat pertumbuhan yang diinginkan itu sangat bergantung pada produktivitas yang harus dicapai dengan cara kerja yang efisien. Selanjutnya, tingkat produktivitas bergantung pada teknologi, modal, dan keterampilan yang tinggi. Disinilah lapisan masyarakat yang kurang terampil, kurang pendidikan, kurang modal, dan kurang mampu menyerap teknologi yang lebih maju terpaksa harus ditinggal dalam proses pembangunan.

Melalui strategi yang mengabdi kepada pertumbuhan yang tinggi ini, pihak yang memperoleh kesempatan untuk maju adalah lapisan masyarakat yang berpendidikan tinggi, memiliki modal, atau memiliki keterampilan tinggi. Oleh karena lapisan masyarakat seperti ini memang tidak besar di negara sedang berkembang, hanya sebagian kecil masyarakat yang akan maju, bahkan menggeser golongan ekonomi rakyat. Hal ini tampak pada gejala majunya industri modern yang berakibat pada matinya industri kecil dan sedang yang tidak mampu bersaing karena sektor tradisional biasanya menyerap tenaga kerja yang luas. Runtuhnya sektor ini praktis diikuti munculnya berbagai bentuk pengangguran.

Lahirnya dampak sampingan itu sepertinya tidak dihiraukan. Hal yang lebih penting digarap cara mencari dan mengakumulasi modal besar itu untuk memajukan sektor modern. Dari titik tolak ini, hampir setiap negara miskin, termasuk Indonesia, dihadapkan pada pilihan sulit, yaitu lingkaran setan (vicious circle). Logikanya, kemampuan investasi bergantung pada tingkat tabungan. Demikian juga jika peranan pemerintah sangat diharapkan, tabungan pemerintah bergantung pada pendapatannya yang diperoleh dari masyarakat lewat pajak. Jadi, tabungan pemerintah pun bergantung pada penghasilan masyarakat yang bergantung pada kemampuan produksi. Hal ini kembali lagi bergantung pada kemampuan investasinya.

Menghadapi masalah ini, Indonesia dan negara berkembang pada tahap itu mempunyai dua pilihan: berusaha memperoleh modal dari luar negeri atau bersandar pada milik mereka, khususnya sumber daya manusia beserta kekayaan alamnya. Pilihan lain sudah barang tentu adalah mengundang modal asing dan mendapatkan utang luar negeri. Masalah yang timbul dalam pilihan-pilihan itu adalah tidak dapat dihindarinya ketergantungan pada pemerintah lain dan modal asing, terutama perusahaan multinasional. Jika tawar-menawar dari negara yang bersangkutan lemah, urusan penanaman modal dan produksi yang dihasilkan akan ditentukan berdasarkan pada kepentingan luar negeri yang kenyataannya mengabdi pada mencari keuntungan sebesar-besarnya tanpa mempedulikan akibat-akibatnya. Demikian pula, investasi fasilitas umum dan prasarana dari pemerintah pasti akan menjurus ke arah yang memperkuat posisi, iklim, dan kondisi yang lebih baik bagi perkembangan perusahaan-perusahaan asing, sektor modern, dan perkotaan. Akibat yang terjadi, menajamnya disparitas sosial-ekonomi dan makin parahnya ketergantungan kepada luar negeri yang diikuti ambruknya sektor ekonomi rakyat secara sistematis.


Ditulis dari buku
Judul               : Transformasi Ekonomi Rakyat
Pengarang       : Julius Bobo, SE, MM

Penerbit          : Cidesindo
Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Ekonomi Rakyat

Dalam mengejar ketertinggalan pembangunan, khususnya di sektor ekonomi, strategi dan kebijakan pembangunan Indonesia di masa lalu diarahkan untuk mencapai tingkat pertumbuhan setinggi-tingginya. Caranya dengan memberi perhatian khusus pada laju tabungan dan investasi, modal, dan teknologi guna meningkatkan skala ekonomi. Asumsinya, langkah terbaik untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah dengan mendorong industrialisasi dan ekspansi sektor modern. Dengan asumsi keuntungan yang diperoleh akan dengan sendirinya menetes ke bawah (trickle down effect) ke semua lapisan masyarakat. Oleh karena itu, pembangunan lebih di prioritaskan pada peningkatan skala ekonomi daripada pemerataan hasil-hasilnya.

Keadaan ini pada praktiknya membuat partisipasi masyarakat menjadi rendah. Kemudian, terbentuk peluang tercerabutnya (uprooted) masyarakat dari lingkaran pembangunan itu sendiri. Oleh karena itu, dengan sendirinya pembangunan tidak mencapai sasaran yang diharapkan. Konsekuensi lainnya, terjadi ketimpangan dan kesenjangan sosial-ekonomi yang semakin melebar, termasuk ketimpangan dan kesenjangan antardaerah, antarsektor, antarkota, antargolongan. Keadaan ini jika tidak dapat diantisipasi dengan baik akan menjadi bumerang keberlangsungan pembangunan pada masa-masa yang akan datang.

Berangkat dari pertimbangan tadi dan kesadaran pada keniscayaan globalisasi ekonomi dan perdagangan, dalam era reformasi ini sudah selayaknya pendekatan strategi dan kebijakan pembangunannya diubah. Alternatif pendekatan itu, antara lain berupa pendekatan keunggulan kompetitif-integratif. Sebuah istilah yang berbeda dari pendekatan keunggulan komparatif-segregatif. Adapun ciri pendekatan alternatif ini adalah penekanan yang lebih besar pada upaya pencapaian pemerataan untuk pertumbuhan, peningkatan kualitas sumberdaya manusia untuk penguasaan iptek yang bermuara pada nilai tambah produk ekonomi.

Melalui pendekatan ini diharapkan, secara bertahap tapi pasti, akan semakin meningkatkan daya tahan dan daya saing nasional karena kuatnya ekonomi rakyat yang menopangnya. Di samping itu, diharapkan pula mendorong partisipasi aktif masyarakat sehingga mereka dapat memenuhi sendiri kebutuhan mereka dan pasar. Dengan demikian, pembangunan berbasis masyarakat (community-based development) dengan prinsip pertumbuhan berkelanjutan dan mandiri (self-propelling growth) merupakan pilihan kebijakan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.

Model pembangunan yang berbasis pada masyarakat sebagai intinya merupakan model pemberdayaan masyarakat yang berangkat pada partisipasi dan kekuatan masyarakat untuk kesejahteraan mereka. Model pendekatan semacam ini sejalan dan sebangun dengan agenda besar reformasi jika dikaitkan dengan prinsip pertumbuhan berkelanjutan dan mandiri (self-propelling growth). Dalam hal ini, pembangunan yang terjadi tetap berjalan di atas rel hukum ekonomi dalam membangun kemandirian komunitas dan tetap dapat dilanjutkan secara ekonomi, sosial, maupun ekologi dengan cara mempertemukan kepentingan berbagai elemen pembangunan yang ada.

Adapun ciri-ciri pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan berkelanjutan dan mandiri itu senantiasa berupaya mengentaskan kemiskinan sebagai salah satu agenda utamanya. Agenda ini diyakini akan berhasil jika diikuti oleh upaya persuasif dalam bentuk mempromosikaninisiatif masyarakat setempat sekaligus mengembangkan sumberdaya dan kapasitas mereka. Caranya, dengan menggunakan multilevel dan multisektoral melalui kerjasama dengan berbagai pelaku pembangunan di berbagai tingkat sambil mengutamakan prinsip keberlanjutan proses yang dimasud.

Ciri lainnya adalah pengembangan SDM. Biar bagaimanapun, untuk mencaoai pembangunan ekonomi dalam pengertian pertumbuhan yang seiring dengan pemerataan, dituntut adanya kualitas SDM yang andal disamping partisipasi-aktif masyarakat secara luas. Dengan pengembangan SDM, berarti masyarakat ditempatkan sebagai penggerak utama pembangunan melalui peningkatan produktivitas mereka sekaligus menjadi sasaran penerima berbagai bentuk hasil pembangunan yang terus meningkat.

Melalui partisipasi-aktif itu, berarti masyarakat mendapat akses seluas mungkin untuk melakukan berbagai kegiatan produksi. Dalam skala mikro, misalnya di perusahaan, partisipasi itu dapat berarti diwujudkannya peran pekerja dalam menentukan arah perusahaan. Dalam lingkup masyarakat luas, partisipasi berarti keikutsertaan-aktif berbagai lapisan masyarakat untuk menentukan perkembangan masyarakat yang lebih luas bagi bangsanya. Dalam implementasinya, jika partisipasi dalam skala perusahaan menujukkan produktivitas dan hasil yang meningkat, partisipasi lebih luas dalam masyarakat dan bangsa akan mewujudkan pula pembangunan yang lebih baik, berkesinambungan untuk masa kini dan mendatang.

Melalui orientasi seperti ini, berarti pengembangan demokrasi ekonomi dan politik menjadi suatu agenda yang pelaksanaanya tidak dapat ditawar-tawar lagi. Pada tahap awal ini, pelaksanaan demokrasi perlu lebih diarahkan pada bentuk yang kooperatif daripada bentuk yang bersifar konflik. Misalnya dalam hubungan industrial, perjuangan pekerja perlu diarahkan untuk menghasilkan pola kerjasama atau tawar-menawar yang seimbang demi keuntungan yang lebih besar bagi kedua belah pihak dan bukan keuntunagn bagi satu pihak dengan merugikan pihak lain.

Berbagai prasyarat tersebut akan membuat pembangunan kokoh pijakannya dan berkesinambungan dalam jangka panjang. Pembangunan tidak rentan pula terhadap berbagai goncangan dan andal dalam menghadapi berbagai persaingan global di masa yang akan datang. Dukungan dan partisipasi masyarakat yang demikian luas dan aktif telah menjadi pondasi ekonomi nasional yang tidak hanya sehat dan kuat di dalam negeri, tetapi dalam konteks global pula.



Ditulis dari buku
Judul               : Transformasi Ekonomi Rakyat
Pengarang       : Julius Bobo, SE, MM
Penerbit          : Cidesindo


Strategi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Melalui Koperasi

Strategi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Melalui Koperasi

Gagasan untuk membangun dan mengembangkan koperasi sebagai watak perekonomian di Indonesia tidak dapat dilepaskan keterkaitannya dari upaya-upaya membangun basis ekonomi kerakyatan. Gerakan ekonomi koperasi agaknya dikonsepsikan juga untuk membendung merajalelanya pengaruh sistem kapitalisme yang eksploitatif dan merusak tatanan pergaulan kekeluargaan dan kerakyatan bangsa Indonesia yang telah ada dan melembaga di masa-masa sebelumnya.

Pada umumnya, perkembangan koperasi di Indonesia banyak yang mengalami stagnasi atau jalan di tempat sehingga eksistensinya seperti pemeo “hidup segan mati tak mau”. Kondisi seperti itu, disamping karena faktor political will pemerintah yang tidak konsisten dan tidak berpihak pada pengembangan dan pemberdayaan koperasi, karena kondisi internal koperasi yang rapuh. Misalnya, karena lemahnya kualitas SDM yang dimiliki.

Sampai sejauh ini eksistensi koperasi masih tenggelam dalam arus perkembangan ekonomi global yang kapitalistik, ditengah kekuatan-kekuatan konglomerat dan BUMN-BUMN sehingga sepertinya eksistensi itu dipaksakan untuk bertahan, kendati seandainya dihilangkan pun tidak akan berpengaruh banyak bagi perkembangan ekonomi di tanah air. Namun, satu hal yang terjadi sekarang adalah koperasi dipertahankan seolah-olah hanya sebagai legitimasi konstitusi. Negara tampaknya tidak mampu mempertahankan kebijakan politik ekonomi yang berpihak pada upaya mengembangkan sistem ekonomi koperasi kendati sudah ada satu departemen khusus yang mengurusinya.

Belajar dari keberhasilan negara-negara Skandinavia dalam membangun ekonominyayang bertumpu pada koperasi, tidak berlebihan jika berbagai unit ekonomi yang berbentuk koperasi di Indonesia tetap dijadikan sebagai tulang punggung dalam sistem ekonomi nasional. Setidaknya, untuk masa-masa mendatang. Pengalaman negara-negara yang berhasil menunjukkan bahwa unit-unit koperasi itu akhirnya tidak hanya bergerak dalam skala kecil adn menengah, tetapi dalam jangka panjang bergerak pula dalam skala besar.

Melalui koperasi itu dapat dihimpun para pelaku ekonomi rakyat dalam menjual produk-produk yang mereka hasilkan langsung ke konsumen dengan posisi tawar yang menentukan. Selanjutnya, koperasi dapat menjadi wadah yang bertanggung jawab dalam membeli langsung barang-barang yang diperlukan para pelaku ekonomi rakyat dari para pemasok di sektor modern dengan posisi tawar yang kukuh pula.

Akan tetapi, sebelum semuanya mampu berjalan dengan baik, diperlukan semacam reformasi sosial agar pelaku-pelaku ekonomi rakyat mampu berperan atau mempunyai posisi tawar yang kukuh dalam hubungannya dengan para pelaku sektor ekonomi modern beserta jaringannya. Reformasi sosial ini mengandung pengertian koreksi terhadap dialektika hubungan ekonomi secara fundmental sehingga diperoleh hubungan ekonomi yang adil antarpelaku ekonomi di dalam masyarakat.
Reformasi sosial yang dimaksudkan itu telah dilaksanakan di negara-negara Skandinavia sehingga sistem ekonomi di negara-negara itu dapat disebut sebagai suatu sistem ekonomi kapitalisme rakyat atau sistem sosialis Skandinavia. Organisasi koperasinya mampu melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang diperhitungkan dalam konstelasi ekonomi atas nama rakyat. Inilah yang jelas dikehendaki dalam Undang-Undang Dasar 1945. Dalam hal ini, rakyat –selain mempunyai kedaulatan penuh dalam sistem politik– mempunyai kedaulatan dalam sistem ekonomi.

Sebagai contoh adalah koperasi di Swedia –salah satu negara Skandinavia. Koperasi pertanian disana mendominasi kegiatan pasar-pasar swalayan besar. Di sana, para petani langsung menjual produk-produk pertanian ke konsumen. Koperasi menduduki posisi yang penting dalam produksi prduk-produk kayu, industri pengolahan makanan  (food-processing), industri pulps dan kertas, industri kimia, industri pupuk, perbankan, asuransi, industri bahan-bahan dan alat-alat pertanian, dan industri kendaraan bermotr. Hal ini terjadi juag di Jepangdan Zenop –yaitu persatuan koperasi pertanian Jepang– yang memiliki pasar-pasar swalayan di kota-kota besar.

Dalam menghadapi krisis ini, institusi koperasi merupakan alternatif kelembagaan yang baik karena beberapa  alasan sosial sebagai berikut. Pertama, koperasi merupakan kumpulan orang yang berorientasi kepada kesejahteraan bersama. Artinya, dengan koperasi diharapkan akan terbentuk pembangunan yang berasal dari bawah atau dari masyarakat itu sendiri. Kedua, hubungan yang erat antara anggota-anggota koperasi dengan koperasinya tersebut dapat menimbulkan kinerja yang berkelanjutan dalam pengembangan ekonomi.

Melalui koperasi dapat dikembangkan jaringan pemasaran yang lebih luasdan lebih tertata dengan baik. Di samping itu, melalui koperasi dapat pula dikembangkan suatu sistem pembiayaan atau permodalan untuk mengembangkan usaha kecil atau menumbuhkan usaha-usaha kecil baru yang notabene jumlahnya selalu bertambah. Hal yang sama, seperti pengadaan pelatihan-pelatihan manajemen, dapat dilakukan juga oleh koperasi.

Kita memang mencatat adanya kesan yang kurang baik terhadap koperasi. Namun, ini bukan alasan yang cukup untuk meninggalkan institusi koperasi sebagai alternatif, melainkan hal ini justru tantangan untuk memperbaiki koperasi dengan memberikan kepercayaan yang lebih luas kepada institusi ini. Kepercayaan itu misalnya dalam peminjaman kredit, pengelolaan usaha yang lebih besar, serta menjadi mitra usaha-usaha besar maupun pemerintah dalam proses pembangunan.


Ditulis dari buku
Judul               : Transformasi Ekonomi Rakyat
Pengarang       : Julius Bobo, SE, MM

Penerbit          : Cidesindo

Teknologi Untuk Kemakmuran Rakyat

Teknologi Untuk Kemakmuran Rakyat

Pada tingkat yang lebih teknis (mikro), kita membutuhkan strategi pengembangan industri yang kokoh dan terintegrasi untuk menghadapi persaingan global. Dewasa ini, industri kita masih didominasi industri ringan dilihat dari sisi kesempatan kerja maupun sumbangan outputnya. Dalam jangka pendek, perkembangan industri ringan (seperti tekstil, garmen, alas kaki, dan kayu lapis) dapat menjadi andalan penerima devisa. Namun, industri ii bersifat footloose (mudah berpindah menurut tingkat upah buruh terendah). Selain itu, pekerja di industri ini biasanya berupah rendah dan tidak mengalami peningkatan keterampilan berarti karena jenis pekerjaanya terlalu sederhana. Merekapun cenderung lebih radikal karena upah yang rendah dibandingkan dengan pendapatan industri itu.

Sementara itu, perkembangan industri menengah dan berat sekalipun telah menujukkan peningkatan output yang berarti dengan keterampilan serta pendapatan pekerja yang cukup tinggi. Namun secara internasioanl, mereka masih belum kompetitif. Pertanyaannnya, bagaimana mentransformasikan struktur industri dari industri ringan ke industri yang lebih canggih dan mempunyai kemampuan kompetitif. Transformasi ini tidak dapat berjalan sendiri menurut mekanisme pasar, melainkan membutuhkan kebijakan dari pemerintah untuk mengembangkan industri-indutri strategis yang didukung pula sektor swasta dan pelaku ekonomi rakyat sebagai basis pendukung pengembangannya.
Tampaknya, semua sepakat bahwa untuk mengembangkan industri nasional yang tangguh, kita sangat bergantung pada pengembangan sumber daya manusia (SDM), penguasaan teknologi, dan partisipasi masyarakat luas. Di mana pun pengembangan SDM dalam berbagai tingkat keterampilan, terutama dalam bidang teknologi, merupakan salah satu kunci bagi keberhasilan industrialisasi.

Dewasa ini, sebagian besar pelajar dan mahasiswa kita berkonsentrasi pada bidang ilmu-ilmu sosial. Pendidikan teknik menengah atau STM kurang mendapat perhatian yang mencukupi. Apalagi, industrialisasi sangat membutuhkan keterampilan tingkat menengah ini. Pendididkan menengah masih sangat umum dan pelajar sekolah menengah pun masih lemah dalam penguasaan matematika dan ilmu pengetahuan alam. Padahal, kemampuan siswa sekolah menengah dalam bidang ini sangat menentukan kesiapan tenaga terdidik untuk menunjang industrialisasi. Program latihan di dalam perusahaan maupun melalui lembaga latihan masih sangat lemah, miskin fasilitas, dan tidak terorganisasikan secara baik. Permasalahan ini harus secepatnya kita pecahkan.

Oleh karena itu, kita harus segera mengubah orientasi pendidikan ke arah penekanan orientasi keterampilan teknik tanpa harus mengorbankan kualitas pendidikan bagi pengembangan ilmu-ilmu sosial. Pendidikan teknik menengah dan tinggi harus diperluas dan ditingkatkan mutunya secara proporsional. Hanya dengan cara ini, sumberdaya manusia (SDM) kita siap untuk mentransformasikan perekonomian nasional menjadi perekonomian industri.

Perlu diingat, pengembangan SDM tidak hanya mendukung perkembangan industri canggih, tetapi merupakan sarana juga bagi peningkatan partisipasi masyarakat luas, termasuk golongan miskin untuk dapat memasuki kesempatan kerja yang produktif melalui peningkatan keterampilan mereka. Peningkatan partisipasi masyarakat yang semakin luas merupakan salah satu poin maju bagi perkembangan demokrasi.
Strategi industrialisasi ini jelas dimaksudkan agar industri nasional kita tidak terus-menerus memakai teknologi impor tanpa usaha sendiri untuk mengembangkannya. Oleh karena itu, kemampuan kita dalam inovasi teknologi akan sangat menentukan kemampuan industri nasional dalam menghasilkan produk-produk yang unggul. Inovasi ini tidak hanya inovasi dalam membuat produk baru, tetapi berupa inovasi proses yang memperbaiki juga produk-produk yang telah ada sehingga lebih baik kualitasnya dan lebih murah harganya.

Kemampuan nasional dalam penguasaan teknologi tinggi telah terbukti meningkat pesat seperti ditunjukkan keberhasilan putera-puteri Indonesia yang dalam memproduksi pesawat terbang dan menghasilkan teknologi tinggi lainnya. Kita dapat membayangkan betapa sulitnya proses perwujudan cita-cita bangsa ini dengan dana yang terbatas dan keraguan pihak-pihak tertentu terhadap kemampuan bangsanya sendiri. Persoalannya adalah cara memilih prioritas yang tepat agar alokasi dana yang terbatas itu berujung pada kemakmuran rakyat banyak, dalam arti, perkembangan ekonomi rakyat jangan sampai diabaikan.
Berbagai bukti keberhasilan itu menunjukkan bahwa setiap usaha yang sistematis dan didukung tersedianya SDM yang memadai dalam jumlah dan kualitas, memungkinkan bangsa kita untuk menguasai dan mengembangkan teknologi yang tergolong canggih sekalipun, seperti teknologi rekayasa genetika (bioteknologi). Adapun pengembangan teknologi itu menuntut kerjasama yang erat antara pemerintah, swasta, dan perguruan tinggi.

Oleh karena itu anggaran pembelanjaan yang dialokasikan untuk pengasaan iptek harus ditingkatkan di dalam anggaran PDB kita. Pengembangan teknologi ini pun tidak berarti hanya teknologi canggih, tetapi teknologi menengah dan teknologi tepat guna bagi pedesaan. Keberadaan teknologi tepat guna ini sangat penting dikembangkan di pedesaan, terutama sebagai upaya untuk mengentaskan mastarakat dari kemiskinan. Sekali lagi, dalam mengembangkan industri nasional yang tangguh itu, perlu usaha selektif dalam mengembangkan industri-industri tertentu yang bersifat strategis. Sampai saat ini, industri strategis di bawah pengelolaan BPIS (Badan Pengelola Industri Strategis) –yaitu IPTN, PAL, Dahana, Boma Bisma Indra, Inka, Krakatau Steel, Pindad, LEN dan Inti– memang berperan penting dalam pengalihan dan penguasaan teknologi. Meski demikian, berbagai masukan dari para pengkritiknya yang menilai bahwa industri strategis ini tidak mendatangkan keuntungan yang besar bagi perekonomian perlu dicermati dengan serius.

Untuk menjawab kritikan itu, kita harus lapang dada dan tidak a priori karena memnag tidak mudah mengembangkan industri nasional yang tangguh secara bisnis dan teknis. Biar bagaimanapun, berbagai bentuk penahapan merupakan pilihan sulit yang harus dilakukan. Misalnya, apakah tahap pertama harus dimulai dengan penguasaan teknis terlebih dulu, lalu dilanjutkan dengan keunggulan bisnis atau sebaliknya? Oleh karena itu, penilaian yang semata-mata melihat dari aspek bisnis jelas akan mengaburkan sasaran jangka panjang bagi perkembangan industri nasional.

Jelasnya, dalam meghadapi era globalisasi ini, kita membutuhkan prioritas pengembangan industri-industri yang mampu bersaing secara internasional dalam kerangka keunggulan kompetitif. Jika tidak, kita hanya akan menjadi penyedia tenaga murah, bahan mentah, dan pedagang produk-produk negara lain. Kemampuan kita dalam industri berteknologi canggih harus terus dipacu segingga memungkinkan kita berbagi pasar dengan negara-negara maju pada saat memasuki perdagangan bebas nantinya. Kemampuan kita dalam memacu perkembangan industri-industri andalan ini akan sangat menentukan posisi kita di era globalisasi.



Ditulis dari buku
Judul          : Transformasi Ekonomi Rakyat
Pengarang  : Julius Bobo, SE, MM
Penerbit     : Cidesindo

Dua-puluh orang asing

Dua-puluh orang asing

Gue ngerasa asing
Bahkan asing di rumah sendiri
Dua-puluh orang yang gak lagi gue kenal
Dua-puluh kepala yang pemikirannya jauh berbeda dengan tiga tahun silam
Dua-puluh pasang mata yang tatapannya tak lagi sehangat tiga tahun silam
Dua-puluh tangan yang tak lagi berjabat erat seperti tiga tahun silam
Dua-puluh kaki yang tak lagi melangkah ke arah yang sama seperti tiga tahun silam
Dua-puluh raga yang tetap nampak sama dengan jiwa yang 180 derajat berbeda
Dua-puluh orang yang selalu gue tunggu kabarnya
Dua-puluh orang yang selalu gue rindukan kehadirannya
Dua-puluh orang yang selalu gue harapkan kesuksesannya

Dua-puluh bahkan ribuan kenangan selalu bermain-main di otak gue
Tentang gue, kalian, dan tawa yang selalu terselip di tengah duka
Dua-puluh bahkan ribuan obsesi tepampang jelas
-dan meminjam kata-kata dari sebuah film-  hanya 5cm di depan mata
Tentang mimpi, cita-cita, dan harapan yang belum sempat kita wujudkan tiga tahun silam
Dua-puluh bahkan ribuan orang dulu meragukan kita
Karna pemikiran kita yang masih idealis tiga tahun silam

Ya, semua sudah berubah.
Dan gue selalu berfikir
Bahwa setiap perubahan pasti menyakitkan.
Bahwa setiap perubahan pasti sulit
Sulit untuk diterima
Sulit untuk menerima
Sulit untuk dijalani
Sulit bagi yang menjalani
Tapi tenanglah,

Sulit bukan berarti tidak bisa:)