Resolusi Saya di 5 Tahun Mendatang
Berbicara soal resolusi, pasti tidak akan lepas kaitannya
dengan misi, obsesi, mimpi, dan cita-cita. Setiap manusia punya pasti punya
mimpi, dari yang hanya setinggi tanah sampai setinggi langit. Begitu juga
dengan saya. Berkaitan dengan tugas softskill ini, saya akan sedikit bercerita
tentang mimpi-mimpi dan resolusi saya di 5 tahun mendatang.
Pada awalnya, tak pernah terbesit di pikiran saya untuk
mengambil jurusan ini dan di kampus ini pula. ‘Akuntansi Universitas Gunadarma’.
Sedikit flashback, dulu saya mengambil jurusan IPA ketika di SMA, maka
dari itu jurusan Akuntansi ini sangat menyimpang dari tujuan awal saya.
Tujuan awal? Mungkin belum tepat jika harus disebut tujuan.
Kita sebut saja ‘mimpi tak berujung’. Saya menyebutnya demikian karena saya
belum punya tujuan akhir dari segala mimpi-mimpi saya, tidak seperti
teman-teman saya yang lain yang jika ditanya ‘mau jadi apa kamu?’ dan dengan
mantap menjawab ‘jadi dokter’ atau perawat, guru, arsitek, dan profesi-profesi
idaman mahasiswa lainnya. Saya belum punya tujuan bukan berarti tidak punya
mimpi. Mimpi saya begitu banyak, bahkan lebih banyak dari rasa kekecewaan saya
karena tidak diterimanya di PTN yang akhirnya menjebloskan saya di kampus dan
jurusan ini. Saya ingin jadi apapun. Saya tidak ingin mimpi saya dibatasi hanya
karena dua huruf, yaitu S.E .
Mungin terlihat sedikit aneh, biasanya setiap orang yang
masuk di jurusan ini memimpikan di 5 tahun mendatang akan menjadi seorang Accounting
atau kerja di bagian Audit. Berbeda dengan saya, meski tidak berbeda
sepenuhnya, saya yang sudah hampir menginjak Semester 2 di jurusan ini, juga
ada sedikit keinginan untuk dapat bekerja kantoran, menjadi Accounting
normalnya fresh graduated S.E lainnya, akan tetapi keinginan saya untuk
mewujudkan mimpi-mimpi saya yang lain jauh lebih besar.
Sebelum bisa mewujudkan mimpi-mimpi itu, saya harus fokus
terlebih dahulu dengan ‘tembok’ yang ada di depan saya. Target saya yang utama
adalah lulus tepat waktu dengan title S.E dengan IPK >3,8. Tidak ada
yang tidak mungkin kan? Dan saya yakin bisa menghancurkan ‘tembok’ itu. Setelah
lulus bagaimana? Begitu banyak ‘tembok-tembok’ lainnya yang telah menanti saya
untuk dihancurkan juga. Pastinya, yang pertama dan paling utama saya akan
melakukan hal yang normalnya dilakukan para lulusan jurusan Akuntansi. Yap,
melamar kerja di bagian keuangan di kantor-kantor dan perusahaan. Meski tadi di
awal saya bilang kalau ‘saya mau jadi apapun’ , saya tetap tidak ingin
perjuangan saya 4 tahun di jurusan ini tidak ‘terpakai’ sama sekali.
Bagaimana dengan mimpi saya yang lain? Hobi saya adalah
berbisnis. Saya selalu bermimpi dapat menajadi Pebisnis yang handal dan sukses.
Saya pernah membayangkan bagaimana jika saya nanti dapat bekerjasama membangun
sebuah bisnis bersama kawan-kawan lama saya dari berbagai lulusan dari jurusan
lainnya seperti tata boga ataupun desainer, saya akan menjadi manajer sekaligus
bagian keuangannya untuk bersama-sama teman saya membuat usaha restoran atau
butik.
Menjadi Pebisnis masih ada kaitannya dengan jurusan saya.
Bagaimana dengan jurnalis? Penulis cerita/skrip film? Creative Team TV?
Ya, itu semua mimpi saya yang lain. Memang tidak ada kaitanya sama sekali
dengan jurusan saya. Mengapa saya ingin menjadi Jurnalis? Saya sangat suka
tantangan. Saya juga suka bahasa inggris. Saya senang bertemu orang banyak
untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya.
Penulis. FYI, saya sangat suka menulis, menghayal, dan
bermain dengan kata-kata, and people say i have a good-taste in writing,
saya bermimpi bisa menjadi sebuah penulis skrip film dan dapat mengangkat
cerita tersebut dengan ‘permainan’ kata-kata saya, memang belum ahli, tapi saya
akan terus belajar.
Creative Team TV. Banyak orang bilang saya ini termasuk anak yang kreatif
dan punya segudang ide-ide yang jarang terbesit oleh orang lain. Saya suka
mengubah sesuatu yang ‘hambar’ menjadi lebih ‘berasa’. Dan saya ingin membuat
suatu acara/program TV menjadi lebih unik dan berwarna karena adanya saya.
Oiya, ada satu lagi mimpi saya, yaitu saya ingin bisa
mengajar anak-anak jalanan dan ingin membuat sekolah gratis untuk mereka. Saya
merasa di dalam diri saya ada passion seorang guru. Saya suka mengajar. Sangat
suka. Saya lebih memilih untuk mengajar anak-anak jalanan ketimbang murid di
‘sekolah resmi’ karena meaning-nya akan beda. Saya berusaha untuk
meningkatkan kualitas pelajar di Indonesia sedikit demi sedikit, dan ini adalah
langkah awalnya,
Mimpi saya mungkin banyak, keinginan saya untuk sukses pun
begitu besar. Namun jangan sampai lupa untuk dapat mencapai semua itu kita
tidak sendirian. Dibalik kesuksesan seorang anak pasti ada support yang
luar biasa dari orangtua kita. Jangan pernah lupa itu. Selipkan
sekurang-kurangnya satu mimpi kita untuk membahagiakan orangtua. Bismillahirrahmanirrahim,
saya bertekad jika saya sukses nanti saya akan menaikkan kedua orangtua saya
berangkat haji, membuat mereka bangga, dan mengangkat derajat keluarga. Aamiin
InsyaAllah: )))
Ulfa